Setiap perusahaan besar seperti Amazon, Facebook,
FedEx, dan masih banyak lagi pasti merintis bisnis dari kecil, atau dalam
istilahnya, perusahaan startup.
Setelah beberapa waktu berjuang di tengah persaingan
bisnis yang ketat, barulah perusahaan berhasil mengaplikasikan strategi dengan
tepat dalam sistem kerjanya yang dapat berkembang dan menjadi perusahaan
raksasa seperti sekarang ini.
Ternyata, pengaplikasian strategi yang dilakukan
oleh perusahaan startup tak hanya berlaku di bidang bisnis saja, tapi bisa juga
untuk memperbaiki kondisi finansial Anda.
Dengan menjadikan strategi bisnis milik perusahaan
yang baru dirintis sebagai acuan dalam mengatur keuangan, Anda dapat
meningkatkan taraf finansial ke arah yang lebih baik.
Penerapan strategi tersebut tentu harus Anda
modifikasi sedikit menyelaraskan kebutuhan dari kondisi keuangan yang dimiliki.
Untuk itu, aplikasikan 3 cara perusahaan startup ini dalam usaha memperbaiki kondisi keuangan Anda.
1. Memercayakan
Hal Penting pada Orang yang Tepat
Merintis
sebuah perusahaan pasti membutuhkan kinerja yang baik pada setiap divisi yang
ada di dalamnya. Saat semua bidang dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik,
perkembangan pada perusahaan startup pasti dapat berjalan dengan lancar dan
terarah.
Saat
ada kegiatan operasional yang tidak membutuhkan skill khusus, hampir semua
perusahaan rintisan pasti akan menggunakan jasa pekerja outsourcing. Karena
bersifat sementara, pengeluaran perusahaan untuk membayar gaji karyawan
outsourcing dapat tertekan.
Hal
ini juga disampaikan oleh CEO dari Appcelerator, Jeff Haynie. Haynie
berpendapat bahwa perusahaan yang masih merintis usaha akan melakukan
outsourcing untuk membantu kinerja usaha. Alasannya bukan lain adalah untuk
menekan pengeluaran perusahaan.
Beriringan
dengan penjelasan tersebut, dalam mengatur keuangan, Anda dapat berdiskusi
dengan pasangan mengenai tata cara pengelolaannya. Saat pasangan Anda dapat
dengan lebih cermat dalam merencanakan anggaran keuangan, Anda dapat
membiarkannya untuk mengatur finansial keluarga.
Dengan
begitu, Anda dapat lebih fokus untuk bekerja atau menyelesaikan tugas lain yang
ada dalam kehidupan berumah tangga. Jadi, pembagian tugas dalam rumah juga akan
menjadi lebih jelas dan terkontrol.
2. Pilih
Salah Satu Hal yang Jadi Fokus Utama
Dari
sekian banyak perintis perusahaan sukses, mayoritas dari mereka meyakini bahwa
bisnis yang terfokus pada satu layanan dengan lebih terencana memiliki tingkat
keberhasilan yang lebih tinggi daripada yang berusaha membuat banyak layanan
sekaligus.
Saran
yang sama juga disampaikan oleh Co-founder PayPal, Peter Thiel. Thiel
berpendapat bahwa bagi pengusaha pemula, bekerja keras dalam mengembangkan satu
ide bisnis yang belum banyak tersedia di masyarakat jauh lebih baik ketimbang
berusaha merambah banyak jenis bisnis sekaligus.
Dengan
memahami dari strategi bisnis tersebut, Anda dapat mengaitkannya dengan kondisi
finansial pribadi. Saat memiliki beberapa masalah finansial, memfokuskan diri
untuk menyelesaikannya satu persatu akan lebih baik dilakukan daripada berusaha
menuntaskannya sekaligus dalam satu waktu.
Tentunya,
dalam melakukan hal ini, Anda perlu membuat tingkat prioritas penyelesaian
masalah tersebut agar tidak ada masalah lain yang muncul saat problem keuangan
tidak terselesaikan dengan segera. Sebagai contohnya adalah saat Anda memiliki
beberapa utang atau kredit.
Bunga
dari masing-masing tanggungan tersebut pastinya beragam. Dengan berfokus untuk
melunasi utang dengan bunga paling tinggi terlebih dahulu, beban finansial yang
Anda miliki tersebut tentu akan dapat segera dihilangkan.
Setelah
utang tersebut telah tuntas dibayarkan sepenuhnya, Anda dapat beralih ke
tanggungan lain dengan level prioritas dibawahnya. Dengan begitu, beban
finansial Anda akan menjadi lebih ringan seiring dengan berjalannya waktu.
3. Melakukan
Kesalahan Adalah Hal yang Wajar
Saat
rencana yang dibuat tidak berjalan sesuai rencana, tidak ada salahnya bagi Anda
untuk membenahinya dengan mencari jalan keluar yang lebih baik. Contoh ini bisa
dilihat dari pengalaman Payal Kadakia, pendiri dari bisnis kebugaran,
Classtivity, yang dilansir dari berbagai sumber.
Dengan
menggunakan pembayaran per kelas, usaha Classtivity ternyata tidak berjalan
dengan baik. Bahkan, dalam selang waktu dua tahun, layanan dari Kadakia jarang
sekali dilirik oleh masyarakat.
Menyadari
hal tersebut, Kadakia memutuskan untuk mengganti model bisnisnya menjadi sistem
berlangganan dan mengubah namanya menjadi ClassPass. Hingga tahun 2017,
ClassPass telah menjadi sebuah perusahaan raksasa dengan nilai bisnis sebesar
USD 470 juta.
Berdasarkan
uraian tersebut, hal yang dapat Anda pelajari adalah kesalahan merupakan hal
yang wajar untuk dilakukan. Yang terpenting adalah, saat mengetahui bahwa
rencana anggaran tidak berjalan dengan baik, Anda dapat segera mengatasinya
dengan cara mengubahnya menjadi lebih baik.
Kesalahan
memang hal yang seringkali dilakukan oleh manusia. Untuk itu, ubahlah cara
berpikir Anda mengenai keuangan dan usahakan untuk dapat beradaptasi dengan
cepat atas perubahan rencana yang telah dibuat.
4. Lakukan
Strategi Bisnis dalam Perencanaan Keuangan Pribadi, Kenapa Enggak?
Menilik
dari penjelasan di atas, menggunakan strategi bisnis bisa juga untuk
memperbaiki kondisi keuangan Anda. Dengan memfokuskan diri buat mencapai satu
tujuan finansial, bisa segera memperbaiki kesalahan yang dibuat, dan membagi
tugas bersama pasangan dalam mengatur anggaran, kondisi finansial yang lebih
baik tak ayal akan Anda dapatkan. Untuk itu, jangan ragu untuk mengaplikasikan
3 cara tersebut untuk memperbaiki kondisi finansial Anda.
No comments:
Post a Comment